TREAT – 28 Februari 1947 yang diperingati dengan insiden 228 merupakan peristiwa berdarah yang berawal dari pemberontakan anti-pemerintahan di Taiwan. Menurut sejarah, saat itu Taiwan ditekan oleh pemerintahan republik China yang dipimpin Kuomintang.
Di Taiwan, setiap tanggal 28 Februari akan diadakan upacara berkabung untuk memperingati hari penting dalam sejarah Taiwan. 228, atau juga dikenal sebagai insiden 228 atau pembantaian 228, menjadi hari libur nasional karena alasan yang kelam dan menyedihkan.
Ekonomi Taiwan yang stabil semasa pemerintahan Jepang mengalami penurunan drastis sehabis Jepang terlibat perang dengan Amerika Serikat di Pasifik. Tidak lama sehabis Taiwan diserahkan Jepang kepada Republik Tiongkok pemerintah Kuomintang langsung terlibat perang saudara dengan Tentara komunis Ini menyebabkan pemerintah Kuomintang sama sekali tidak memperhatikan pembangunan ekonomi di Taiwan.
Pejabat-pejabat pemerintah tingkat Provinsi yang dipilih langsung oleh pusat juga mengecewakan warga Taiwan karena kebiasaan birokrasi dan korpsi yang relatif buruk bila dibandingkan dengan birokrasi pada zaman pemerintahan Jepang. Pemberontakan tersebut menewaskan ribuan warga sipil. Diperkirakan ada sekira 5.000 hingga 28.000 warga Taiwan yang tewas dibantai dalam pemberontakan itu.
Latar Belakang dari kejadian ini karena Kuomintang dianggap licik dan kerap korup. Pembantaian itu ditandai dengan dimulainya teror putih, di mana puluh ribu orang hilang dan dipenjara. Peristiwa ini merupakan salah satu momentum terciptanya gerakan kemerdekaan Taiwan.
Itulah sejaah dari terjadinya insiden di Taiwan atau peristiwa 228