TREAT – Salah satu hewan khas Indonesia, Komodo ramai dibicarakan di sosial media terutama di Twitter hingga mencapai ribuan twit.
Hewan purba ini ramai diperbincangkan karena adanya proyek pembangunan seperti “Jurassic Park” di salah satu pulau yang merupakan habitat Komodo, yaitu Pulau Rinca.
Berikut 5 fakta tentang Komodo:
Komodo telah ada di dunia sejak puluhan ribu tahun yang lalu. Keberadaan komodo di pulau Komodo sendiri baru diketahui oleh orang luar pada tahun 1912, ketika seorang tentara Belanda bernama Letnan van Steyn van Hensbroek menembak mati satu komodo dan mengirimkan kulitnya ke seorang peneliti bernama Peter Ouwens untuk diteliti. Sementara kita menyebut hewan ini dengan nama Komodo, namun penduduk asli pulau menyebut mereka dengan nama “Ora” yang berarti buaya darat.
Beberapa tahun yang lalu, para peneliti percaya bahwa komodo memiliki air liur yang mematikan dan bisa membunuh seekor kerbau hanya dalam satu gigitan. Namun faktanya, air liur komodo hanya memiliki sedikit bakteri. Sebenarnya komodo membunuh mangsa mereka dengan bisa atau racun yang dia miliki.
Bisa ini disimpan di kelenjar racun yang terletak di rahang bawah. Setelah komodo menggigit mangsa hingga terluka, dia akan menyuntikkan racun lewat lidahnya yang berbisa.
Meski luka akibat gigitan komodo tidak terlalu parah, tapi racun yang menyebar lewat luka gigitan dapat membuat hewan maupun manusia kehilangan banyak darah, kelumpuhan, kerusakan jaringan, disertai dengan rasa sakit yang luar biasa sebelum akhirnya tumbang dan jadi santapan komodo.
Seekor komodo dapat tumbuh hingga 2,7 sampai 3 meter dengan bobot mencapai 166 kg. Bukan hanya memiliki tubuh yang besar, kadal purba ini juga memiliki selera makan yang besar. Komodo memiliki rahang yang elastis dan membuat mereka bisa menelan mangsa yang memiliki bobot 80% dari bobot tubuhnya sendiri.
Meski dapat menelan seekor kambing bulat-bulat, tapi komodo memiliki sistem pencernaan yang lambat. Setelah makan besar komodo akan berjemur dibawah sinar matahari untuk mempercepat proses pencernaan. Jika proses tersebut selesai, komodo akan memuntahkan kembali sisa makanan seperti tanduk, gigi, atau rambut mangsa yang tidak bisa dicerna.
Komodo merupakan hewan pemakan daging alias karnivora. Tak hanya memangsa hewan lain, komodo juga tidak segan membongkar makam manusia dan memakan jenazah yang dikuburkan. Komodo memang bukanlah hewan yang ramah, bahkan untuk jenis mereka sendiri.
Seekor komodo dewasa mungkin saja menyerang dan memakan komodo yang lebih kecil jika mereka sedang lapar. Dan yang lebih parah adalah komodo dewasa juga tidak segan untuk memakan bayi mereka sendiri setelah lahir.
Komodo betina tidak memerlukan komodo jantan untuk bisa bereproduksi. Komodo betina bisa tetap bertelur melalui proses partenogenesis, yang artinya sel telur bisa saling membuahi satu sama lain. Bukan hanya tidak memerlukan komodo jantan, beberapa komodo betina bahkan tidak pernah hidup bersama komodo jantan.