
TREAT – Indonesia patut berbangga, karena beberapa sup tradisionalnya berhasil masuk dalam daftar sup terbaik di dunia. Berikut beberapa sup tradisional Indonesia yang masuk dalam 100 besar dunia:
Berada di posisi kedua setelah ramen, Rawon menjadi primadona dengan kuah hitam khasnya. Cara membuat sup ini yaitu dengan daging sapi yang dimasak perlahan dengan bumbu khas seperti daun jeruk nipis, serai, jahe, dan cabai. Warna hitam kuahnya berasal dari buah kluwek yang telah difermentasi. Rawon biasanya disajikan dengan nasi putih, telur asin, tauge, dan sambal pedas.
Soto Betawi berada di posisi ketiga dalam daftar Taste Atlas. Sup ini terkenal dengan kuah santannya yang kaya rempah seperti serai, kunyit, dan daun jeruk. Potongan daging sapi dan jeroan yang dimasak perlahan hingga empuk, menjadi ciri khas dari Soto Betawi. Hidangan ini biasanya disajikan dengan nasi putih dan emping.
Gulai menempati posisi ke-18 dalam daftar ini. Sup kental yang sering disebut kari Indonesia ini, terbuat dari daging, jeroan, atau makanan laut yang dimasak dalam kuah santan berbumbu rempah hingga kental. Gulai berasal dari Sumatra dan memiliki pengaruh kuat dari kuliner India.
Soto Lamongan, yang berada di urutan ke-42, berbeda dengan Soto Betawi. Sup ini menggunakan daging ayam yang dimasak perlahan dalam kuah kaldu berbumbu. Pelengkap seperti bihun, kol, dan kerupuk udang menambah kelezatan hidangan ini.
Empal Gentong, berada di posisi ke-46, adalah sup khas Cirebon yang dimasak dalam panci tanah liat. Sup ini terdiri dari daging sapi yang dimasak dengan santan dan berbagai rempah seperti kunyit, pala, dan serai. Sup ini biasanya diberi hiasan daun kucai sebelum disajikan.
Dengan berbagai cita rasa dan rempah yang khas, tidak heran jika sup-sup tradisional Indonesia berhasil mencuri perhatian dunia.