Cerbung : Butterfly

Fenomena Senja. Foto : Suryariesto

TREAT – Untukmu si lelaki pemilik senyum manis penyuka kucing.

Audy menjulurkan lehernya ke arah jendela. Tampak sudah tak adalagi orang orang dilingkungan sekolahnya. Ia menoleh ke arah jam yang sudah menunjukan pukul 6 sore, sepertinya ia ketiduran hingga tak sadar hari sudah hampir larut. Ia mengemasi barang barangnya lalu menggendong tas hitam dengan gantungan kunci berwarna kuning kesayanganya itu.

Sebelum keluar dari sekolah ia sejenak mampir ke arah toilet untuk mencuci wajahnya yang tampak kacau karena habis tidur. Berjalan diatanra lorong lorong sekolah yang sunyi seperti sudah jadi kebiasaan Audy setiap harinya. Ditemani dengan sayup sayup angin sore yang menyegarkan dan sepasang earphone di telinganya.

Audy melangkahkahkan kakinya kesebuah pohon di dekat taman sekolah. Ia mendudukan dirinya diatas tanah dan bersandar pada pohon itu.
“aisssss…..” audy mendecah, ia memukul mukulkan earphone nya ke telapak tangan yg awalnya terpasang di telinganya
“pasti rusak lagi. sangat menyebalkan” lanjutnya dengan marah marah tak jelas.
“heii kau jangan berisik. kau menganggu tidurku”

Tiba tiba saja suara yang entah datang darimana mengejutkan Audy yg sedang membetulkan earphone nya. Audy mencari cari sumber suara itu dengan melihat ke kiri dan kekanan, namun tak ada orang. Seketika badanya mulai meremang.

“siapa kauu hantu jelekkk…. PERGILAH!!!!! Jangan ganggu aku!!!!!” Audy yg mulai ketakutan mulai berteriak tak jelas kembali dengan menutup matanya berharap hantu yang ia maksud segara pergi.
“siapa yg kau maksud hantu??”
suara asing tak berwujud itu kembali menakuti Audy yang tengah gemetar disana. Namun tak disangka seseorang menjatuhkan dirinya dari pohon tempat ia sandari.

“aisss kau berisik sekali”
ia menatap Audy lalu merapikan rambut dan bajunya yg sedikit berantakan. Audy hanya tersenyum malu karena tadi ia berpikir itu adalah hantu, padahal itu adalah orang.
“kau yg menakuti ku duluan. Bersuara tapi tak berwujud semua orang jika disituasi saat itu juga akan ketakutan seperti ku”
“tidak juga. Hanya kau saja yg terlalu penakut” dengan muka polosnya tapi lebih seperti menyebalkan ia menggetok kepala Audy. Lalu ia pergi begitu saja. Audy mengusap usap kepalanya yg barusan digetok oleh seseorang yg tak ia kenal. Dia pikir dia siapa??? Berani berani memukul kepala ku habis kau setelah ini. kira kira itulah murka Audy di dalam hatinya.
“yakkk!!! Mau kemana kau???”
“tentu saja mau pulang. Kau yg hantunya malah mengatai ku hantu”

Audy mengancang ancang mempersiapkan dirinya lalu berlari dengan kencang lalu meloncat dan memukul tetap dikepala orang yg sangat menyebalkan untuknya itu.
“yesss kena kau”

bersambung…..

Rekomendasi