Demo Driver Ojol : Tuntut Regulasi Dan Potongan Biaya Aplikasi

Foto : Internet

TREAT – Ribuan pengemudi ojek online (ojol) dan kurir di Jabodetabek menggelar aksi demonstrasi, Kamis (29/8/2024). Mereka menuntut pemerintah dan perusahaan transportasi online untuk melegalkan profesi driver ojol melalui undang-undang dan menurunkan biaya potongan aplikasi.

Aksi ini berlangsung di empat lokasi: Istana Negara, kantor Gojek, kantor Grab, dan kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Para pengunjuk rasa merasa perusahaan aplikasi memperoleh pendapatan besar, sementara kesejahteraan mereka terabaikan. Hal ini yang memicu ketegangan di antara para driver ojol.

Laporan Keuangan Gojek dan Grab Jadi Pemicu Demo?

Laporan keuangan terbaru dari Gojek dan Grab menjadi salah satu pemicu utama aksi demonstrasi ribuan pengemudi ojek online (ojol) dan kurir di Jabodetabek pada Kamis (29/8/2024). Para driver merasa kesejahteraan mereka diabaikan, sementara perusahaan aplikasi meraup pendapatan besar dari layanan on-demand.

Pada kuartal kedua 2024, Grab melaporkan pendapatan segmen Mobility sebesar US$ 247 juta (Rp 3,83 triliun), sedangkan Gojek mencatat GTV layanan on-demand sebesar Rp 15,5 triliun. Para demonstran menuntut penurunan biaya potongan aplikasi dan legalitas profesi driver ojol melalui undang-undang.

Rekomendasi