TREAT – Menurut Kamus Oxford, bullying atau perundungan berarti ‘seseorang yang rutin berusaha menyakiti atau mengintimidasi mereka yang dianggap rentan’.
Bullying.co.uk menjelaskan bahwa bullying adalah perilaku berulang yang bertujuan melukai seseorang secara emosional atau fisik. Target perundungan biasanya berupa ras, agama, jenis kelamin, orientasi seksual, penampilan, atau kondisi fisik tertentu.
Dilansir dari Kompas.com, pembullyan dapat terjadi bahkan dikalangan anak-anak. Oleh karena itu orang tua perlu mencegah anak mereka agar terhindar menjadi pelaku bullying.
Berikut ini beberapa tanda bahwa anak mungkin terlibat dalam bullying seperti yang diungkapkan oleh Psikolog Klinis Anna Surti Ariana.
1. Merendahkan Orang Lain
Anak sering bercerita kepada orang tua tentang teman-temannya. Jika anak mengaku telah mengalahkan atau merasa lebih unggul dari temannya, orang tua harus waspada.
“Ketika itu makin sering terjadi maka ada kebutuhan anak untuk merasa lebih daripada orang lain,” ungkap Anna.
Perilaku ini bisa mendorong anak untuk merendahkan orang lain melalui bullying.
2. Anak Lain Takut Melihatnya
Perhatikan bagaimana anak berinteraksi dengan teman sebayanya. Jika anak lain tampak takut oleh anak kita, ini mungkin indikasi bullying.
3. Kecaman dari Orang Lain
Cara memastikan anak yang terlibat bullying, pastikan berbicara dengan orang tua lain dan teman anak. Kecaman atau komentar negatif dari mereka bisa memberikan petunjuk.
4. Perilaku Agresif
Melansir medcom.id, orang tua harus waspada jika anak menunjukkan perilaku agresif baik secara verbal maupun non-verbal. Ini bisa menjadi indikasi anak terlibat dalam bullying.
5. Sering Melanggar Aturan
Anak yang sering mengabaikan aturan di rumah atau sekolah mungkin menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap otoritas. Sikap ini dapat mengindikasikan kecenderungan bullying.
Dengan memperhatikan tanda-tanda ini, orang tua dapat lebih efektif dalam mencegah dan menangani bullying pada anak.