Treat – Manner House merilis mini album perdananya yang berisikan empat lagu pada Jum’at (20/11/2020). Perilisan mini album bertajuk ‘A Reminder Not Just For Me, Maybe’ ini ditandai dengan keluarnya lagu ‘Apalah Waktu di Abad 21?’
Sebelumnya, grup musik beranggotakan Esa Prakasa dan Zulfikar Azhar ini telah merilis tiga single, antara lain ‘Please, Don’t Ever, Disappear’ (dirilis pada 4 September 2020), ‘Forgotten Sea’ (dirilis pada 25 September 2020), dan ‘Twisted Acolyte’ (dirilis pada 23 Oktober 2020). Ketiga lagu tersebut dilengkapi oleh single keempat yaitu ‘Apalah Waktu di Abad 21?’ dan dirilis dalam bentuk mini album.
Mini album ini juga melibatkan musisi kolaborator, hampir di tiap lagunya. Ada nama Bagus Bhaskara seorang penyanyi dan penulis lagu asal Bali yang saat ini menetap di Jakarta. Bagus menjadi kolaborator untuk lagu ‘Please, Don’t Ever, Disappear’.
Kemudian Nisa Haryanti seorang penyanyi dan penulis lagu asal Jakarta yang didapuk menjadi kolaborator untuk single ‘Forgotten Sea’. Lalu ada pula nama Virdania, seorang penyanyi dan penulis lagu asal Jakarta yang diajak berkolaborasi pada lagu ‘Twisted Acolyte’.
Hal serupa mereka lakukan pada single keempat atau pelengkap materi album ini yang bertajuk ‘Apalah Waktu di Abad 21?’. Mereka mengajak ketiga musisi yang sudah disebutkan sebelumnya, ditambah satu orang penyanyi dan penulis lagu asal kota Bandung, yaitu Fajar Daniwarsa atau lebih dikenal sebagai Bhanu Marais yang merupakan vokalis dari band ILOA. Melalui kolaborasi ini, mereka ingin lebih bisa mengenal musisi-musisi lain secara lebih intim melalui proses penggarapan sebuah proyek musik secara bersama-sama.
“Keterlibatan secara kolektif menurut mereka bisa saling merangsang semangat kekaryaan dan produktivitas yang sudah mulai menurun, mengingat kondisi pandemi yang juga belum mereda sampai saat ini,” ungkap Manner House.
Jika dilihat secara keseluruhan, mini album yang diberi judul ‘A Reminder Not Just For Me, Maybe’ terasa penuh warna. Ada begitu banyak perbedaan dari setiap lagu nya. Mulai dari rasa, nuansa, hingga kolaborator yang berbeda setiap lagunya. Dibuka oleh lagu ‘Please, Don’t Ever, Disappear’ yang disajikan dengan musik sederhana dengan pemilihan sound yang cukup unik. Lagu ini mengandung nuansa penyesalan. Di sisi lain, pada lagu ini ada juga unsur pengharapan tulus tersampaikan untuk orang-orang yang sudah tidak bersama lagi saat ini.
Seperti upaya promosi pada rilisan sebelumnya, lewat rangkaian perilisan debut mini album ini, Manner House memberikan kesempatan kepada pendengarnya untuk mengakses karya terbaru bahkan sebelum dirilis di layanan pemutar musik manapun. Single keempat, ‘Apalah Waktu di Abad 21’ itu sendiri telah diperdengarkan secara esklusif di salah satu stasiun pada tanggal 14 November 2020.
Selain itu mereka juga bekerja sama dengan Rumput Café, di Bandung untuk kembali menggunakan instalation box guna melakukan hearing session dalam memperkenalkan lagu tersebut sebelum di rilis. Bedanya, jika biasanya hanya menempatkan satu lagu dalam boks tersebut, sekarang mereka menempatkan keseluruhan lagu di mini album dalam boks tersebut termasuk nomor terakhir yang belum mereka rilis, lagu-lagu di mini album tersebut bisa didengarkan secara eksklusif hanya di Rumput Café mulai dari tanggal 15 November 2020 hingga 20 November 2020.
Buat treatpeople yang ini menikmati lagu mereka sudah tersedia di berbagai platform digital lho. Yuk pilih lagu favoritmu !