NGARET – Keseruan Selama Pesantren Ramadhan

TREAT – Pesantren Ramadhan telah berlangsung selama 17 tahun di Kota Padang, banyak keseruan yang dirindukan saat menjadi peserta pesantren ramadhan.

Pesantren kilat atau yang sekarang kita kenal dengan sebutan pesantren ramadhan telah berlangsung selama 17 tahun di Kota Padang. Program wajib untuk seluruh pelajar dari tingkat SD, SMP dan SMA ini dimulai sejak tahun 2004 pada masa jabatan Fauzi Bahar sebagai Wali Kota Padang saat itu. Pesantren ramadhan menjadi agenda wajib yang dilakukan tiap tahun selama bulan ramadhan hingga saat ini.

Bagi kamu yang sudah lepas dari kewajiban pesantren ramadhan pasti sangat merindukan suasana dan kegiatannya kan? Berikut beberapa keseruan selama pesantren ramadhan yang akan sangat kamu rindukan.

Berlomba-lomba menghafal Al-Quran

Menghafal surat pendek hingga yang cukup panjang menjadi misi utama pada saat pesantren ramadhan, setiap hari para santri wajib menyetorkan hafalannya kepada para instruktur pesantren. Para pelajar ditargetkan dapat menghafal juz 30 hingga ramadhan berakhir, walau memang cukup sulit kegiatan ini sangat kita rindukan ketika pesantren ramadhan telah berakhir.

Tak jarang kita berlomba-lomba dengan teman untuk mencapai garis finish duluan. Ketika ada teman yang selesai lebih dulu, semangat untuk memacu pencapaian tersebut akan semakin menggebu-gebu, apalagi bila melihat teman yang sudah mencapai target hafalan sudah mulai bersantai saat kita masih sibuk menghafal.

Kegiatan Ekstra

Panitia pesantren biasanya telah mempersiapkan kegiatan selingan untuk menghilangkan rasa bosan para santri. Sering kali pada hari minggu saat kegiatan pesantren libur, panitia mengadakan kegiatan ekstra berupa outbond dengan berbagai perlombaan, kuis, dan hadiah yang sangat diburu oleh peserta.

Kegiatan ini terasa special karena diadakan saat sedang berpuasa, di mana berbagai perlombaan yang telah disediakan cukup menguras tenaga dan sangat menguji kesabaran saat berpuasa. Menjadi kebanggaan tersendiri bila pulang dengan membawa hadiah kecil saat itu.

Mencatat ceramah

Selain menghafal al-qur’an para santri juga diwajibkan untuk mengisi agenda ramadhan yaitu dengan mencatat ceramah dari pemateri dan ustadz sebelum shalat tarawih. Duduk, medengarkan dan mencatat ceramah menjadi ujian yang cukup berat untuk peserta pesantren ramadhan.

Pasalnya godaan teman untuk bermain dan belanja ke warung sangat menggiurkan untuk diikuti dari pada mendengarkan ceramah saat itu. Alhasil bagi yang mudah tergoda akan meninggalkan kewajiban mencatat dan menggantinya dengan mencontoh catatan teman diakhir masa pesantren.

Rebutan tanda tangan imam dan stempel

Catatan di agenda ramadhan tidaklah lengkap tanpa tanda tangan imam dan stempel masjid, setelah selesai shalat tarawih para santri berbondong-bondong mendatangi imam untuk dimintai tanda tangan dan stempel agar bisa cepat pulang ke rumah atau lanjut bermain dengan teman. Bagi santri yang malas mengantri biasanya melakukan kenakalan dengan meniru tanda tangan imam dan mengambil stempel diwaktu yang lain.

Kenakalan saat shalat tarawih

Ada berbagai ulah yang dilakukan para santri saat shalat tarawih, mulai dari tidak ikut tarawih sama sekali, ikut hanya sebagian rakaat saja, bahkan ada yang ikut hanya saat tahyat akhir dan salam. Semua itu biasanya dilakukan karena terlalu asyik bermain bersama teman. Kenakalan tersebut ditambah lagi dengan kebohongan saat mengisi daftar hadir shalat kepada instruktur pesantren yang bertugas.

Percintaan

Pesantren ramadhan yang berjalan singkat juga dibumbui dengan sedikit kisah percintaan remaja, hanya bertemu dengan teman-teman lingkungan tempat tinggal saat kegiatan pesantren berlangsung menumbuhkan rasa penasaran terhadap lawan jenis yang jarang ditemui pada hari biasa.

Muhasabah

Muhasabah biasanya dilaksanakan saat malam penutupan kegiatan pesantren ramadhan dengan mengikutsertakan orang tua para santri. Muhasabah merupakan salah satu agenda wajib saat acara penutupan, di mana para santri akan dihadapkan pada suasana yang kelam, dipimpin oleh serorang ustadz dan menampilkan video dengan musik yang mengundang air mata.

Materi muhasabah berkaitan dengan hal-hal yang dapat menyadarkan kita dengan dosa yang telah dilakukan kepada orang tua dan kepada Sang Pencipta. Muhasabah sebenarnya bukan hanya sekedar ajang nangis-nangisan, maksud utama dari kegiatan ini adalah agar para santri bisa memetik hikmah dari kegiatan pesantren yang telah berlangsung selama 2 hingga 3 minggu dan mengakhirinya dengan menjadi pribadi yang lebih baik.

Diakhir muhasabah para santri diminta untuk menemui orang tua yang telah hadir untuk meminta maaf dan saling berpelukan.

Rekomendasi