TREAT – Tato memiliki makna dan fungsi tersendiri bagi pemiliknya. Secara luas tato atau rajah merupakan suatu tanda atau proses dimana memasukkan tinta ke dalam lapisan kulit, biasanya dibentuk dengan gambaran dengan warna.
Bagi seorang penjahat atau preman, tato digunakan agar memperlihatkan kesan sangar dan menakutkan pada dirinya, sehingga orang-orang yang ia jahati akan merasa lebih takut terhadap dirinya dengan bantuan tato tersebut.
Beda lagi bagi kalangan remaja millenial saat ini, tato digunakan untuk menambah rasa keren, macho, modern dan tingkat kepercayaan diri (pede) seorang remaja. Emang bener ya? Ups, Katanya, tato dapat membuat diri pemiliknya merasa bangga bahwa dirinya lebih berkualitas dan keren dengan tato dari pada yang tidak memilliki tato.
Waw, jika benar tato dapat menaikkan kualitas diri, tidak perlu ada belajar, atau semacam usaha peningkatan kemampuan diri lainnya. Cukup berlomba memiliki tato yang paling keren dan berkualitas saja. Nyatanya tidak. Kepedean seseorang lahir dari seberapa keyakinan bahwa kita mampu untuk berbuat sesuatu. So, bukan berdasarkan bantuan gambaran-gambaran yang maknanya tidak menentu. Yuk, kita bahas hukum tato disini!
Dalam sebuah riwayat hadist mengatakan bahwa : “Rasulullah SAW melaknat wanita (dan laki-laki) yang menato dan minta ditato tubuhnya, yang mengikir dan meminta dikikir giginya.” (HR. Muslim)
2 alasan Islam melarang menggunakan tato yaitu :
Proses pembuatan tato dengan menggunakan jarum dan tinta dapat merusak kulit dan menimbulkan rasa sakit. Selain itu mentato juga berisiko membuat kulit terinfeksi. Allah berfirman dalam Al-Qur’an :
“….. Dan Janganlah kamu sekalian menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan (kerusakan)….”(Q.S. Al-Baqarah : 195)
Tato menimbulkan sifat berbangga diri atau sombong bagi pemiliknya. Dimana si pemilik tato akan memandang dengan rendah orang-orang yang tidak memakai tato, mengganggap bahwa orang tersebut belum sekeren dirinya. Padahal perasaan itu hanyalah perasaan yang dibuat-buat saja.
Dalam sebuah riwayat hadist Rasulullah SAW bersabda: “Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia.” (H.R. Muslim)
Allah SWT berfirman dalam kitab suci Al-qur’an :“Kesombongan adalah tirai penghalang masuk syurga.” (Q.S. Al-A’raf ayat 13).
Semoga bermanfaat Treatpeople!