Pernah Merasakan Déjà Vu ? Ini Dia Penyebab Seseorang Mengalami Déjà Vu

Thumbnail Youtube Neuron. Foto : https://youtu.be/11vA0YViulk

TREAT – Bayangkan ketika kita sedang menjalani kegiatan seperti biasa di sekolah dan tiba-tiba seorang guru lewat di hadapan kita dengan menggunakan setelan biru dengan tas hitam. Dan saat itu, kita merasa bahwa semua ini pernah terjadi sebelumnya, seperti sebuah mimpi yang samar-samar teringat. Kita bahkan dapat memprediksi hal apa yang akan terjadi selanjutnya, dari apa yang kita kerjakan, kata-kata yang diucapkan, hingga detail pada lingkungan sekitar.

Treatpeople, jika semua itu terasa tidak asing, berarti kita sedang mengalami persitiwa Déjà vu. Namun, apa sebenarnya Déjà vu itu? Apakah Déjà vu merupakan gambaran dari masa depan yang kita dapatkan? Apakah ada penjelasan yang dapat menjelaskan peristiwa tersebut secara saintifik? Untuk menjawab pertanyaan tadi, mari simak penjelasan berikut.

Déjà vu berasal dari Perancis yang artinya sudah pernah dilihat. Déjà vu menggambarkan suatu fenomena ketika seseorang merasa bahwa dirinya sudah pernah mengalami peristiwa yang saat ini sedang terjadi, msekipun pengalaman tersebut baru terjadi saat itu. Misalnya saja seperti mengunjungi tempat yang belum pernah dikunjungi sebelumnya.

Di samping itu, ada pula beberapa fenomena yang mirip dengan Déjà vu, seperti Déjà Rêvé. Contohnya adalah ketika kita mengalami suatu peristiwa, kita merasa bahwa peristiwa tersebut seperti sudah pernah kita lihat sebelumnya dalam mimpi.

Selanjutnya ada Jamais vu yang merupakan kebalikan dari Déjà vu, yakni suatu hal atau peristiwa yang seharusnya kita kenali, tetapi malah terasa asing. Dan ada pula Capgras’ Syndrome, yakni ketika kita merasa bahwa seharusnya orang-orang yang kita kenal, misalnya orang tua telah diganti dengan seorang penyamar atau orang lain.

Bagaimana Déjà vu Bisa Terjadi? - YouTube
Bagaimana Déjà vu bisa terjadi on Youtube Kok Bisa. Foto : https://www.youtube.com/watch?v=JKNscyn8k-I&ab_channel=KokBisa%3F

Kembali pada pembahasan Déjà vu. Meski Déjà vu terkesan mistis, tetapi kenyataan dibaliknya ternyata tidak se-fantastis dan se-unik yang kita pikirkan karena faktanya 60%-80% manusia pernah mengalami fenomena Déjà vu. Lantas bagaimana Déjà vu ini bisa terjadi?

Déjà vu merupakan fenomena neurologis yang memiliki beberapa penjelasan

Penjelasan Pertama adalah bahwa Déjà vu terjadi ketika otak manusia menemukan kesamaan dari persitiwa yang sedang terjadi dengan peristiwa yang sudah pernah terjadi. Namun peristiwa lampau tersebut tidak adapat diingat sepenuhnya, sehingga terkesan seperti mengingat sesuatu yang belum pernah terjadi. Contohnya seperti ketika melihat tata letak ruangan yang belum pernah dikunjungi sebelumnya memiliki kemiripan dengan tata letak ruangan pada rumah kita.

Penjelasan Kedua adalah bahwa Déjà vu terjadi ketika kita sedang tidak fokus saat memperhatikan sesuatu. Umpakan begini, ketika kita sedang mendaki dan melihat sekilas puncak gunung di depan, walaupun kita tidak terlalu memperhatikannya, otak kita akan tetap mengambil data seadanya dan mulai membangun suatu ingatan. Ketika kita melihat puncak gunungnya lagi, kita akan merasa bahwa ini pertama kali kita melihatnya, padahal otak sudah lebih dulu menyimpan ingatan tersebut sebelumnya.

Bagi beberapa orang, Déjà vu terjadi akibat epilepsi lobus temporal dan bagi penderita epilepsi tersebut, Déjà vu seringkali diikuti dengan gejala kejang-kejang. Namun, untuk kebanyakan orang, Déjà vu kemungkinan terjadi akibat stres atau kelelahan. Oleh karena itu, Déjà vu sering terjadi pada usia remaja menuju dewasa.

Treatpeople, walaupun menarik rasanya untuk membayangkan bahwa fenomena Déjà vu merupakan tanda bahwa ada suatu hal mistis yang terjadi pada diri kita, tetapi kenyataannya adalah otak kita yang umpamanya bekerja seperti komputer, sesekali akan mengalami gangguan. Dalam hal ini Déjà vu merupakan gangguan kecil yang tidak perlu dikhawatirkan.

Rekomendasi