

JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan hasil evaluasi perpindahan papan pencatatan, dengan 11 saham berhasil naik kelas dari papan pengembangan ke papan utama. Di sisi lain, empat saham lainnya turun kelas dari papan utama ke papan pengembangan. Perubahan penempatan papan ini akan mulai berlaku efektif pada 28 November 2025.
Sebelas saham yang berhasil naik kelas meliputi BGTG, CITA, DNET, GTSI, GWSA, IPCM, JRPT, KEJU, KPIG, PANI, dan SMAR. Sementara itu, saham yang turun kelas adalah CNMA, MYOH, PDPP, serta ZATA.
Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 1 BEI, Vera Florida, menjelaskan bahwa penilaian atas pemenuhan persyaratan dan perpindahan papan ini dilakukan secara berkala setiap bulan Mei dan November. Keputusan ini berlaku sepanjang tidak ada hal khusus yang memengaruhi sesuai Peraturan Bursa, tulisnya dalam pengumuman pada Jumat (21/11/2025).
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, melihat perpindahan papan pencatatan dari pengembangan menjadi utama sebagai sentimen positif. Menurutnya, kenaikan kelas suatu saham mencerminkan peningkatan kapitalisasi pasar, perbaikan fundamental, dan tingkat likuiditas emiten.
Nico menambahkan, kondisi ini mirip dengan sebuah saham yang berhasil masuk ke dalam indeks unggulan seperti MSCI. Namun, ia mengingatkan investor untuk tetap mencermati fundamental masing-masing emiten, potensi valuasi, serta rencana bisnis pemerintah dan emiten.
Sebagai contoh, saham BGTG telah melonjak 61,84% ke posisi Rp 123 sepanjang tahun berjalan hingga Senin (24/11). Kapitalisasi pasar BGTG mencapai Rp 2,95 triliun.
Dari sisi kinerja, BGTG membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 316,09 miliar per 30 September 2025. Laba bersih tahun berjalan BGTG juga tercatat mencapai Rp 172,04 miliar.
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusti, menilai mayoritas saham yang naik kelas memang mendapatkan apresiasi, namun cenderung bersifat jangka pendek. Penguatan signifikan biasanya akan tergerus oleh aksi profit taking.
Nafan berharap masuknya saham-saham tersebut dapat meningkatkan likuiditas, sehingga menarik perhatian dan minat pelaku pasar. Ia merekomendasikan sell on strength untuk BGTG mengingat pergerakan sahamnya yang meningkat pesat, sementara untuk 10 saham lainnya disarankan untuk wait and see.