

JAKARTA – Bursa calon pelatih Tim Nasional Indonesia memanas setelah kontrak Patrick Kluivert berakhir, menyusul kegagalannya membawa Garuda ke Piala Dunia 2026. PSSI kini kembali melirik sosok dengan “DNA” sepak bola Eropa untuk memimpin skuad Merah Putih. Nama mantan kapten timnas Belanda, Giovanni van Bronckhorst, mencuat sebagai kandidat paling santer.
Ketertarikan PSSI pada pelatih asal Belanda ini didasari kuatnya hubungan historis kedua negara serta melimpahnya pemain keturunan dalam skuad Garuda saat ini. Pelatih dengan latar belakang Belanda dinilai memiliki pemahaman kultural dan teknis yang krusial untuk mengintegrasikan talenta diaspora.
Sejumlah nama besar sempat beredar, termasuk Frank de Boer, Heimir Hallgrimsson, hingga arsitek asal Asia Tengah Timur Kapadze. Namun, kabar ketertarikan PSSI pada Van Bronckhorst bahkan sudah diangkat oleh media Inggris yang menyebutnya sebagai kandidat kuat.
Saat ini, Van Bronckhorst menjabat sebagai asisten pelatih di Liverpool. Ia memiliki rekam jejak kepelatihan yang kaya di klub-klub elite Eropa, seperti memimpin Feyenoord (2015–2019), menaklukkan tantangan di Rangers (2021–2022), hingga menangani raksasa Turki Besiktas. Pengalaman dan rekam jejaknya di level klub Eropa ini menawarkan keunggulan taktis dan manajerial yang sangat dibutuhkan Timnas Indonesia untuk meningkatkan level permainan.
Meskipun PSSI belum mengumumkan identitas kelima calon pelatih, Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, mengonfirmasi rencana PSSI untuk segera memberangkatkan Sumardji ke Eropa. “Saya belum tahu pasti [siapa calonnya], tapi konon kabarnya nanti ditanyakan kepada Pak Mardji. Beliau akan berangkat ke Eropa,” jelas Amali. Misi ini menguatkan dugaan PSSI memprioritaskan wawancara langsung dengan kandidat dari liga dan lingkungan sepak bola Eropa.
Kehadiran pelatih dengan filosofi dan kedisiplinan Eropa diharapkan mampu membawa Timnas Indonesia menerapkan standar tinggi dalam latihan, taktik, dan profesionalisme. Hal ini menjadi kunci penting bagi ambisi Indonesia untuk lolos ke turnamen global di masa depan.