

Jakarta Selatan – Polisi akhirnya mengungkap misteri hilangnya Alvaro Kiano Nugroho, bocah berusia enam tahun di Pesanggrahan. Anak yang dilaporkan hilang sejak Maret 2025 itu ternyata diculik dan dibunuh oleh ayah tirinya sendiri, Alex Iskandar.
Namun, tersangka Alex Iskandar ditemukan tewas di ruang konseling Polres Metro Jakarta Selatan pada Ahad, 23 November 2025. Ia diduga bunuh diri.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Budi Hermanto, menjelaskan motif Alex membunuh anak tirinya adalah dendam terhadap ibu korban. “Motifnya sudah ada dorongan yang terakumulasi, karena diduga istrinya memiliki pria idaman lain,” ujar Budi dalam konferensi pers di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin, 24 November 2025.
Alex ditangkap di kediamannya di Tangerang pada Jumat, 21 November 2025. Penangkapan ini dilakukan setelah polisi memeriksa 20 orang saksi yang mengarah pada Alex sebagai ayah tiri korban.
Berdasarkan pengakuan Alex, penculikan Alvaro terjadi pada 6 Maret 2025, saat korban berada di masjid dekat tempat tinggalnya di Pesanggrahan. Saat diculik, Alvaro memberontak dan terus menangis. Alex kemudian membekap korban untuk meredam tangisannya, yang menyebabkan Alvaro tewas.
Setelah mengetahui Alvaro tewas, Alex membungkus jasad korban dengan kantong plastik dan menyimpannya di bagasi mobil selama tiga hari.
Pada 9 Maret 2025, jasad Alvaro dibuang di tempat pembuangan sampah di wilayah Tenjo, Bogor.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Ardian Satrio Utomo, menambahkan bahwa Alex mengajak kerabatnya berinisial G saat hendak membuang jasad. “Kepada G, tersangka mengaku minta ditemani untuk membuang bangkai anjing,” kata Ardian.
Berbekal pengakuan Alex, polisi menemukan dua kantong plastik berisi pakaian dan kerangka manusia yang diduga jasad Alvaro di lokasi yang ditunjuk tersangka. Barang bukti tersebut dibawa ke Pusat Laboratorium Forensik Polri di Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk pemeriksaan lebih lanjut.