Gus Yahya dan Gus Ipul Sambangi Lirboyo, Alumni Diminta Netral.

Kediri – Sejumlah petinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) secara bergiliran mendatangi Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo di Kota Kediri dalam tiga hari terakhir. Kedatangan mereka bertujuan untuk memohon doa dan arahan dari para pengasuh Ponpes Lirboyo terkait konflik internal yang terjadi di organisasi PBNU belakangan ini.

Juru bicara Lirboyo, Abdul Muid Shohib atau Gus Muid, mengungkapkan bahwa pada Selasa, 25 November 2025, Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf bersama Bendahara Umum PBNU, Gus Gudfan, terlebih dahulu bersilaturahmi ke kediaman pengasuh Ponpes Lirboyo, KH. Anwar Manshur dan KH. Abdullah Kafabihi Mahrus.

“Keduanya meminta doa restu agar persoalan yang tengah dihadapi PBNU dapat segera menemukan titik terang dan penyelesaian terbaik,” kata Gus Muid pada Kamis (27/11).

Selanjutnya, pada hari ini, Kamis 27 November 2025, giliran Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf yang didampingi KH. Amin Said Husni melakukan sowan ke para pengasuh Lirboyo.

“Sama seperti sebelumnya, keduanya menyampaikan permohonan doa serta berharap bimbingan para masyayikh untuk meredakan ketegangan dan menjaga keteduhan organisasi,” ucapnya.

Pengasuh Minta Alumni Lirboyo Netral

Menanggapi dinamika yang tengah terjadi di PBNU, pengasuh Lirboyo KH. Athoillah Anwar, melalui Gus Muid, mengimbau seluruh alumni Lirboyo untuk tetap menjaga ketenangan.

“Kepada seluruh alumni Lirboyo yang saat ini mengemban amanah sebagai pengurus NU di berbagai tingkatan, terkait dinamika di PBNU, dimohon agar tetap netral, tidak bergabung dengan kelompok mana pun dan tidak ikut-ikutan dalam perbincangan/perdebatan,” tegasnya.

Gus Muid menambahkan, bagi alumni Lirboyo yang bertugas di organisasi PBNU agar memfokuskan khidmat pada pelaksanaan tugas, program kerja, serta pelayanan umat sesuai amanah masing-masing.

“Jaga marwah jam’iyyah, ukhuwah nahdliyyah, adab bermedia sosial, dan tetap mengikuti dawuh para masyayikh agar suasana tetap teduh,” pungkasnya.

Rekomendasi