Marquez Ukir Legasi Gemilang, Kontroversi Sepang dan Perilaku Buruk Membayangi

Treat Indonesia – Perdebatan klasik mengenai siapa yang lebih hebat antara Valentino Rossi dan Marc Marquez kembali memanas di jagat MotoGP, dengan Andrea Iannone memberikan pandangannya. Mantan pembalap MotoGP itu memuji bakat Marc Marquez sebagai seorang juara yang hebat, namun menegaskan bahwa karisma Valentino Rossi tak tertandingi, bahkan mengakui insiden “Sepang Clash” menodai legasi Marquez.

Dalam siniar The BSMT by Gianluca Gazzoli, Iannone tidak meragukan talenta dan kecepatan Marquez. “Tidak ada yang bisa meragukan talentanya, begitu juga fakta bahwa dia adalah juara yang hebat dan dia cepat,” ujarnya.

Meski demikian, Marquez bukan pembalap favorit Iannone. Ia menyebut nama-nama seperti Kevin Schwantz dan Marco Lucchinelli sebagai idola, pembalap yang memiliki “sihir” bukan hanya dalam berkendara, tetapi juga dalam sikap dan karisma.

Menurut Iannone, Rossi memiliki karisma yang kuat dan mampu menyebarkan energi spesial saat memasuki ruangan. Hal ini berbeda dengan Marquez. “Marc punya talenta hebat, tetapi dia tidak memberi saya perasaan yang sama,” ucap Iannone.

Iannone juga mengamini bahwa skandal “Sepang Clash” pada tahun 2015 telah menodai legasi Marquez. “Tanpa diragukan lagi itu menodainya. Di Italia kita bisa melihat bahwa dia tidak begitu bagus dan sebagainya. Itu bukan peristiwa yang baik dalam olahraga,” tambahnya.

Insiden tersebut terjadi saat Marquez menghalangi Rossi yang sedang berjuang memperebutkan gelar juara di GP Malaysia. Rossi yang terpancing emosinya kemudian mengadang Marquez hingga terjatuh. Pembalap berjuluk The Doctor itu sudah merasa frustrasi karena yakin Marquez “bermain-main” dengannya sejak balapan sebelumnya di Australia.

Ironisnya, di GP Australia, Iannone justru menghadirkan bencana bagi Rossi dengan menyalipnya di pengujung balapan untuk posisi ketiga, sehingga turut memengaruhi perebutan gelar. Iannone mengaku sempat menerima amarah dari Rossi atas kejadian tersebut.

Iannone membela diri bahwa ia berada di lintasan untuk mengejar hasil terbaik. “Di luar saya berteman dengan siapa saja tetapi saat balapan tidak ada teman bagi saya,” tukasnya. Ia menekankan bahwa ia selalu berduel dengan bersih dan tidak memiliki kebiasaan mendorong pembalap lain keluar jalur, yang secara tidak langsung menyentil gaya balap Marquez.

Terlepas dari perbandingan dan kritik tersebut, Iannone tetap mengakui kehebatan Marquez. “Akan tetapi, dia juara yang hebat, Anda tidak bisa membantahnya, seseorang yang telah meraih sembilan gelar juara dunia,” pungkas Iannone. Ia juga menyoroti perjuangan Marquez yang telah melalui banyak cedera dan penderitaan untuk kembali ke puncak, termasuk bersama tim Gresini.

Andrea Iannone sendiri bukan sosok asing di MotoGP. Ia pernah menjadi pahlawan dengan mengakhiri paceklik kemenangan Ducati selama enam tahun di GP Austria. Namun, kariernya diwarnai kontroversi, termasuk diskors karena kasus doping saat berseragam Aprilia pada tahun 2020. Setelah sempat bangkit dan memenangkan balapan lagi tahun lalu, Iannone kini telah angkat kaki dari WorldSBK, sementara Marquez kembali berjaya di MotoGP melalui salah satu kisah kebangkitan terbesar.

Rekomendasi