

Jakarta – Menemukan pasangan ideal untuk menjalin hubungan cinta yang bermakna bukanlah perkara mudah, terutama bagi perempuan. Banyak pria mungkin mendekat bukan karena perasaan tulus, melainkan hanya untuk mengisi kekosongan akibat kesepian. Penting bagi perempuan untuk mengenali tanda-tanda peringatan ini agar tidak terjebak dalam hubungan yang tidak sehat.
Sebelum melangkah lebih jauh, berikut adalah delapan tanda peringatan keras yang perlu Anda perhatikan:
Salah satu tanda peringatan adalah saat seorang pria selalu tersedia kapan saja. Wajar jika ia ingin menghabiskan waktu, namun jika ia selalu siap sedia tanpa terlihat memiliki kesibukan atau kehidupan sendiri, ini patut diwaspadai. Carl Jung pernah menyatakan kesepian timbul dari ketidakmampuan berkomunikasi. Apabila ia hanya ingin menghabiskan waktu tanpa benar-benar mengenal pribadi Anda, bisa jadi ia hanya mencari pelarian dari kesepian. Hubungan yang sehat seharusnya didasarkan pada saling pengertian.
Perhatikan juga jika ia lebih tertarik dengan perasaannya daripada perasaan Anda. Komunikasi sehat adalah dua arah. Apabila ia hanya sibuk membicarakan masalah dan kesendiriannya sendiri tanpa bertanya kabar Anda atau mengalihkan pembicaraan saat Anda mencoba berbagi, ini jelas menunjukkan ia lebih peduli pada kenyamanannya sendiri. Ia mungkin hanya butuh pendengar, bukan pasangan.
Waspadai pula pujiannya yang terasa klise. Jika ia hanya melontarkan pujian umum seperti “Kamu baik” atau “Kamu menyenangkan” tanpa menunjukkan apresiasi spesifik terhadap keunikan Anda, ketertarikannya mungkin dangkal. Psikoterapis Alfred Adler menyinggung bahwa perasaan rendah diri bisa memicu dorongan untuk menaklukkan. Ada kemungkinan ia menggunakan pujian umum hanya agar Anda tetap berada di sisinya tanpa sungguh memahami siapa diri Anda.
Seorang pria yang kesepian cenderung menjaga percakapan tetap dangkal. Ia mungkin menghindari pembahasan mendalam, cerita pribadi, atau perasaan lebih dalam. Abraham Maslow pernah mengatakan perubahan seseorang butuh perubahan kesadaran diri. Jika ia tidak pernah menunjukkan sisi rentannya atau menghindari topik emosional, bisa jadi ia belum siap untuk hubungan bermakna, melainkan hanya menjadikan Anda distraksi dari kesepian.
Hati-hati pula jika ia terlalu penyayang. Kasih sayang berlebihan, bahkan terkesan melekat di situasi yang tidak sesuai, bisa menjadi indikasi ia menggunakan kasih sayang sebagai pelarian dari kesepiannya. Psikolog Erich Fromm menyebut cinta sebagai sikap, bukan sekadar hubungan. Kasih sayang tulus seharusnya mempertimbangkan batasan dan perasaan pasangan. Jika tidak, tindakannya mungkin lebih didorong oleh kebutuhan emosional dirinya sendiri.
Tanda bahaya lainnya adalah jika ia terlalu cepat ingin serius. Jika ia terburu-buru berkomitmen tanpa benar-benar mengenal Anda lebih dalam, patut dipertanyakan apakah ia sungguh jatuh cinta atau hanya takut sendirian. Psikolog Erik Erikson menyoroti pentingnya identitas diri. Jika ia mencoba membentuk identitas melalui Anda alih-alih membangunnya sendiri, bisa jadi ia hanya memanfaatkan Anda untuk mengatasi kesepian.
Perhatikan pula jika ia tidak memiliki teman dekat. Pria yang sehat emosionalnya umumnya memiliki setidaknya satu atau dua teman dekat yang bisa diandalkan. Jika ia tidak punya teman dekat dan hanya bergantung pada Anda untuk semua kebutuhan sosial serta emosionalnya, ini menandakan ia mungkin kesulitan menjaga hubungan jangka panjang. Ketiadaan pertemanan bisa mengindikasikan kesulitan membangun koneksi bermakna, dan ia kemungkinan hanya mencari seseorang untuk menemani agar tidak kesepian.
Terakhir, waspadai jika ia terus mengejar validasi dari Anda. Jika ia selalu butuh diyakinkan, dipuji, atau diberi kepastian tentang perasaan Anda kepadanya, ini bisa menjadi tanda ia lebih membutuhkan pengakuan ketimbang menghargai kehadiran Anda. Psikolog William James menyebut keinginan dihargai sebagai prinsip terdalam manusia. Mencari validasi memang wajar, namun jika berlebihan, ia mungkin hanya menggunakan hubungan ini untuk meningkatkan harga dirinya sendiri.
Jika Anda menemukan lebih dari satu tanda ini dalam sebuah hubungan, berhati-hatilah. Pria yang menunjukkan peringatan keras seperti ini kemungkinan besar hanya menjadikan Anda pelarian dari kesepiannya, bukan mencintai dengan tulus. Cinta sejati tumbuh dari keinginan untuk berbagi hidup, bukan dari rasa takut sendirian. Jangan biarkan diri Anda menjadi sekadar pelengkap bagi seseorang yang hanya mencari pelarian.