Investasi Saham Aman: Tips Cerdas Saat Harga Melambung

Jakarta – Di tengah euforia pasar saham yang sedang melambung tinggi, banyak investor kerap ragu untuk ikut ambil bagian, khawatir membeli di puncak harga dan menyaksikan nilainya merosot. Namun, seorang pelatih investasi dan edukator finansial, Chris Sain, membagikan tiga strategi bijak untuk tetap berinvestasi secara aman tanpa terbakar oleh gejolak pasar yang sedang naik.

Menurut Sain, kekhawatiran membeli di puncak harga adalah hal yang wajar. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya pendekatan yang terencana dan disiplin agar investasi tetap menghasilkan keuntungan optimal di tengah tren kenaikan pasar.

1. Waspadai Momentum Pasar. Pasar saham memang menyukai momentum. Ketika harga saham menyentuh rekor tertinggi, sering kali hal itu menjadi sinyal bahwa tren kenaikan masih akan berlanjut. Namun, Sain mengingatkan agar investor tidak terburu-buru masuk atau mencoba menebak waktu terbaik untuk membeli. Sebaliknya, ia menyarankan penggunaan strategi dollar-cost averaging (DCA), yaitu membeli saham secara bertahap untuk mengendalikan risiko fluktuasi harga. “Jika pasar sedang tinggi, masuklah perlahan. Fokus pada strategi jangka panjang, bukan sekadar mengejar tren,” tegasnya.

2. Konsistensi adalah Kunci. Rasa takut tertinggal (FOMO) sering mendorong investor mengambil keputusan terburu-buru. Padahal, menurut Sain, disiplin dan konsistensi dalam berinvestasi jauh lebih penting. “Kesalahan umum investor saat pasar panas adalah masuk terlalu besar di satu posisi. Padahal, investasi rutin dan otomatis jauh lebih efektif,” jelasnya. Strategi konsisten ini terbukti lebih aman karena ‘waktu dalam pasar’ (time in the market) lebih penting daripada ‘waktu membeli’ (timing the market). Dengan investasi rutin, investor dapat mengurangi stres akibat fluktuasi harga saham.

3. Bangun Portofolio yang Seimbang. Diversifikasi tetap menjadi fondasi penting dalam setiap strategi investasi. Sain menyarankan untuk menyebarkan investasi ke berbagai sektor, termasuk teknologi dan artificial intelligence (AI), agar potensi pertumbuhan tetap tinggi tanpa mengorbankan stabilitas. “Gabungkan diversifikasi, DCA, dan fokus pada sektor pertumbuhan seperti AI. Dengan strategi yang tepat, kamu bisa mendapatkan hasil di atas rata-rata secara konsisten,” tuturnya.

Dengan demikian, pasar saham yang sedang “panas” seharusnya tidak menjadi alasan untuk menunda investasi. Dengan strategi disiplin, investasi rutin, dan portofolio yang seimbang, investor dapat tetap meraih keuntungan optimal tanpa terjebak euforia pasar. Seperti ditegaskan Chris Sain, investasi cerdas bukan tentang menebak puncak harga, melainkan tentang bertahan dan tumbuh dalam jangka panjang.

Rekomendasi