Patah Hati? 5 Lagu Niki Zefanya Ini Dapat Menjadi Pelipur Lara
TREAT – NIKI Zefanya, penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia, telah menciptakan sejumlah lagu yang mendalam dan penuh emosi. Banyak dari karyanya menggambarkan perasaan patah hati, kehilangan, dan keraguan, menjadikannya pilihan utama untuk mereka yang sedang patah hati.
Berikut adalah lima lagu galau NIKI yang tak hanya menyentuh hati, tetapi juga menggambarkan berbagai nuansa perasaan yang sulit diungkapkan.
1. Did You Like Her In The Morning
Lagu berjudul “Did You Like Her In The Morning”merupakan lagu yang mewakili para perempuan yang sedang merasa cemburu atas hubungan masa lalu pasangannya.
Ibarat sebuah pertanyaan yang terlalu menakutkan untuk diajukan secara langsung, lagu ini menggambarkan hal tersebut.
Dengan energi khas Pisces yang dreamy dan manis, lagu ini mencerminkan keraguan dan ketidakpastian dalam suatu hubungan. Lagu ini sempurna untuk mereka yang merasakan kecemburuan retroaktif.
2. Paths
Selanjutnya, “Paths” disebut-sebut sebagai lagu paling menyedihkan di albumnya. NIKI bahkan mengaku lagu ini bisa membuatnya menangis jika terlalu banyak dijelaskan. Melodi dan liriknya penuh emosi, membawa pendengarnya pada refleksi mendalam tentang kehilangan dan perjalanan hidup yang pahit.
3. Autumn
Lagu ketiga, “Autumn”, menggambarkan kisah cinta yang menghancurkan hati. Lagu ini sangat sesuai untuk mereka yang pernah jatuh cinta pada seseorang yang awalnya dianggap sebagai penyelamat, tetapi pada akhirnya justru membuat luka yang lebih dalam. “Autumn” menceritakan tentang kehilangan dan ditinggalkan tanpa penjelasan apapun.
4. Oceans and Engines
Kemudian, “Oceans and Engines” adalah lagu patah hati mengenai seseorang yang harus belajar melepaskan. Ketika seseorang merasa berjuang sendirian dalam sebuah hubungan tanpa adanya kepastian, lagu ini menjadi refleksi akan perasaan tak terbalas dan perpisahan yang sangat menyakitkan.
5. Facebook Friends
Terakhir, “Facebook Friends” yang menceritakan tentang mereka yang sulit melepaskan mantan dan masih berharap adanya kesempatan kedua. Lagu ini menggambarkan banyaknya “what ifs” dan keinginan untuk memperbaiki kesalahan, meski pada akhirnya hanya akan mendapatkan hasil yang minimal.
