27 Februari : Mengenang 11 Tahun Duka Dalam di Chili, Wilayah ‘Ring of Fire’

Gempa di Chili, foto: Internet

TREAT – 11 tahun lalu tepatnya hari ini, tanggal 27 Februari 2010 silam sebuah gempa dahsyat mengguncang kota Chili. Gempa yang berkekuatan 8,8 SR itu menewaskan lebih dari 500 orang, akibatnya kota Chili mengalami  kerusakan luas di daratan, menghancurkan beberapa wilayah pesisir negara tersebut dan menyebabkan tsunami.

Dilaporkan di Valparaiso sebuah gelombang tsunami menghantam daerah tersebut. Tsunami juga menghantam Talcahuano, sebuah kota pelabuhan yang terletak di wilayah Concepcion.

Akibat gempa dan tsunami tersebut, jaringan telepon dan kabel listrik di seluruh daerah di chili hilang hingga mengalami kerusakan, dan juga sering terjadinya beberapa gempa susulan setalah gempa utama

Gempa dahsyat ini terjadi di lepas pantai Concepcion, Chili. Gempa ini juga terasa hingga ke beberapa kota di Argentina. Menurut data, titik episentrum gempa ini berada pada lepas pantai Maule, sekitar 6,4 km sebelah barat Curanipe, dan 115 utara-timur laut dari kota terbesar kedua di Chili, yaitu Concepcion.

Foto : Internet

Gempa ini terjadi pukul 3:34 waktu setempat,  dan dilaporkan gempa ini dirasakan kurang lebih selama 10-30 detik. Dan juga terdapat sebuah laporan, dimana sebuah daerah yang beranama Curanipe yang terletak hanya 8 km dari episentrum gempa, juga tidak luput dari terjangan tsunami.

Akibat banyaknya laporan ke pusat peringatan di chili, peringatan terjadinya tsunami dikeluarkan juga hingga ke Peru, Ekuador, Kolombia, Panama, dan Kosta Rika. Peringatan tsunami juga pada akhirnya di perluas hingga ke seluruh wilayah di Samudera Pasifik.

Setelah terjadi gempa inilah diketahui fakta bahwa Chili ternyata terletak di wilayah yang biasa disebut ‘Ring of Fire‘. Akibatnya Chili berisiko tinggi terhadap gempa bumi dan tsunami. Negara tersebut terletak di perbatasan antara lempeng tektonik Pasifik dan Amerika Selatan. Menurut seismolog (orang yang mempelajari tentang gempa bumi), Chili akan dihadapi sekitar 1 atau lebih gempa bermagnitudo 8 dalam setahun, dan salah satunya dapat diperkirakan mencapai 8,8 dalam periode setiap beberapa tahun.

Mengetahui fakta tersebut akhirnya Chili memberlakukan.sistem teknologi antigempa, dengan menerapkan teknik isolasi gempa untuk melindungi gedung-gedung bertingkat. Latihan evakuasi gempa juga digalakkan di sejumlah wilayah serta sekolah-sekolah demi membuat warga tetap waspada dan dapat menighindari jatuhnya korban jiwa.

Para seismolog juga menyebut bahwa, Chili telah banyak belajar dari bencana yang terjadi, Chili membangun infrastruktur tahan uji, sistem peringatan dini dan perencanaan kota untuk memastikan jumlah korban jiwa cukup rendah, meskipun bencana yang akan terjadi nantinya akan cukup besar.

Rekomendasi