
TREAT– Pada Sabtu, 7 September 2024, Erdogan menyerukan pembentukan aliansi negara-negara Islam untuk melawan Israel. Ia menilai bahwa Israel semakin meningkatkan ancaman ekspansi, yang hanya bisa diatasi dengan aliansi tersebut.
Seruan ini disampaikan setelah seorang wanita warga AS-Turki terbunuh oleh tentara Israel saat berdemo melawan pemukim ilegal di Tepi Barat pada Jumat, 6 September.
Mengkutip The Times of Israel, Erdogan mengungkapkan, “Satu-satunya langkah untuk menghentikan arogansi dan kejahatan Israel adalah aliansi negara Islam,” Dia menambahkan bahwa Gaza adalah titik awal, dan Israel berencana melakukan ekspansi lebih besar di Timur Tengah.
“Israel tidak akan berhenti di Gaza. Jika mereka terus seperti ini, mereka akan mencari tempat lain setelah Ramallah. Negara lain di kawasan akan menjadi target berikutnya, termasuk Lebanon dan Suriah,” ujar Erdogan. Ia menambahkan bahwa Israel secara terbuka menunjukkan niatnya dengan peta-peta yang mereka rilis, yang menunjukkan keinginan untuk menduduki lebih dari sekadar Gaza.
Melansir kompas.com, belum ada konfirmasi Israel mengenai rencana ekspansi seperti itu. Pemimpin Israel telah memperingatkan kemungkinan perang besar dengan Lebanon jika Hizbullah terus menyerang wilayah utara Israel, yang sudah berlangsung sejak serangan ke Gaza pada Oktober lalu.
Erdogan juga mengatakan, “Perlawanan Hamas adalah demi Muslim. Hamas tidak hanya melindungi Gaza tetapi juga tanah umat Islam, termasuk Turki.” Ia mengungkapkan bahwa langkah pertama Turki adalah memperkuat hubungan dengan Mesir dan Suriah untuk membentuk solidaritas melawan ancaman ekspansi Israel yang juga berdampak pada Lebanon dan Suriah.
Menanggapi pernyataan ini, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menilai Erdogan sebagai ancaman bagi rakyat Turki dan Timur Tengah. Katz menulis di media sosial X, “Erdogan terus menyebarkan kebencian dan kekerasan demi Hamas, temannya.” Ia menyebut tuduhan Erdogan mengenai niat Israel untuk menaklukkan negara-negara Timur Tengah sebagai hasutan dan kebohongan.
Katz menegaskan bahwa Israel berfokus pada perlindungan perbatasan dan warga negara dari serangan Hamas serta ancaman dari Iran. “Erdogan dan aliansi persaudaraan Muslim telah lama bekerja sama dengan Iran untuk melemahkan rezim Arab moderat. Erdogan seharusnya merasa malu,” tambah Katz.