TREAT – Sebelum membahas lebih dalam satu persatu tentang dua diri dalam diri kita, mari kita kenali sepintas tentang Ernest Becker, seorang akademisi bergelar Ph.D pada bidang antropologi. Dari Becker inilah kata “2 diri” itu muncul. Ia menuliskannya pada sebuah buku berjudul ‘The Denial of Death’ yang artinya mengingkari kematian. Buku yang sangat mengguncang ranah psikologi dan antropologi pada abad 20.
Sampai disini maksud dari 2 diri sudah tergambar, bukan? Ernest Becker bagian diri yang pertamanya (diri fisik) telah mati dan hilang. Tapi, sisi diri Becker yang kedua (diri konseptual) tidak mati, ia tetap hidup sampai hari ini, bukti kekuatan dan kecerdasan dirinya masih dikenang hingga saat ini.
Diri yang pertama ialah diri fisik, sisi diri kita yang butuh makan, minum, buang air. Ini berbeda dari badan dan jasad, perbandingannya badan makan dengan suatu benda sedangkan jasab makan dengan ritual ibadah. Diri fisik yang dimaksud ialah kita sadar bahwa diri fisik kita suatu saat akan mati dan kematian ini tidak bisa dielakkan, setiap diri fisik pasti akan mati pada waktu yang telah ditentukan pula oleh Yang Maha Kuasa.
Diri yang kedua ialah diri konseptual, sisi diri yang berfungsi sebagai identitas kita, yang menggambarkan siapa diri kita, bagaimana kita memandang diri kita, dan bagaimana dipandang oleh orang lain. Oleh karena itu, sebagian orang berusaha membangun satu diri konseptual yang akan hidup abadi.
Ini menjadi alasan mengapa orang-orang yang mampu, berusaha mematrikan nama mereka pada sebuah bangunan gedung seperti kisah monumen Taj Mahal di India. Sebagian pada sebuah patung, pada sebuah nama jalan dan pada sebuah buku.
Contoh yang lain adalah kisah tokoh pejuang agama, dalam agama islam contohnya Imam Asy-Syafi’i. Diri fisik sang imam mungkin telah mati, tetapi sisi diri konseptualnya tetap utuh, hidup dan justru bertambah kuat. Umur diri fisik imam ialah 54 tahun, sedangkan umur diri konseptualnya tidak berbatas.
Hingga akhirnya diri konseptual akan terlihat pada orang-orang yang berhasil melampaui batasan dari fisiknya. Baik dengan menguasai suatu hal atau terlahir dari keluarga yang besar. Bahwa kita akan terus diingat, dihormati dan diidolakan sampai jauh setelah diri fisik kita tidak ada lagi.