TREAT – Hari raya imlek merupakan sebuah perayaan terpenting untuk umat tionghoa. Perayaan ini dimulai pada hari bulan pertama di penanggalan china dan diakhiri dengan Cap Go Meh yang diadakan pada tanggal ke 15. Perayaan Cap Go Meh di setiap tempat atau negara memiliki ciri khas nya tertentu. Salah satunya terdapat di Indonesia yang dijuluki kota seribu kelenteng.
Kota seribu kelenteng, julukan yang diberikan untuk sebuah kota yang terletak di Kalimantan Barat Indonesia. Kota ini berjarak kurang lebih sekitar 145 km dari utara kota Pontianak, tak heran pula kota ini sering dijadikan tempat wisata oleh turis ataupun pengunjung setelah mengunjungi kota Pontianak.
Nama kota ini adalah Singkawang, kota seribu kelenteng. Singkawang dijuluki kota seribu kelenteng karena ada begitu banyak bangunan kelenteng yang berdiri kokoh dikota ini. Setiap tahunya Singkawang melakukan perayaan Cap Go Meh dengan sangat meriah dan unik. Karena sangking meriah dan uniknya perayaan disini, Singkawang pernah dinobatkan sebagai “Wonderfull of the Word 2013” oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Apa saja sih keunikan perayaan tahun baru Imlek di kota ini? Yuk simak
Ritul tolak bala adalah sebuah ritual yang dilakukan oleh masyarakat Singkawang yang tujuanya adalah untuk melindungi masyarakat agar terhindar dari segala macam penyakit, bahaya dan juga agar masyarakat mendapatkan rezeki serta kemakmuran selama hidupnya. Ritual tolak bala dilukan 1 hari sebelum Cap Go Meh dilaksanakan tepatnya pada hari ke 14.
Menurut cerita, ritual tolak bala berasal dari perantau tiongkok yang menetap di Kalimantan Barat yang terkena sebuah wabah penyakit. Dikarenakan pada waktu itu susahnya mendapatkan tenaga medis akhirnya sang perantau berobat ke dukun. Dukun tersebut melakukan ritual tolak bala untuk mengobati penyakit sang perantau. Sejak saat itu ritual tolak bala dijadikan tradisi hari raya Imlek.
Menurut masyarakat singkawang, Tatung dipercayai sebagai utusan dewa. Astraksi tatung ini merupakan tradisi khas masyarakat Singkawang untuk merayakan Cap Go Meh. Pertunjukan tatung sekilas mirip dengan debus, yaitu pertunjukan kemampuan manusia yang kebal terhadap benda tajam ataupun sejenisnya.
Pertunjukan tatung dilakukan dengan cara memasukan roh kedalam tubuh, saat dimasuki roh orang yang akan melakukan atraksi tatung tak sadarkan diri karena itulah mereka menjadi kebal. Menurut masyarakat Singkawang tatung adalah jalan hidup dan tak semua orang bisa menjalakan atraksi tersebut. Orang yang akan menjalakan atraksi tatung bukanlah sembarang orang, melainkan hanya orang orang yang memiliki garis tatung ditanganya yang bisa melaksanakan atraksi tersebut.
Ritual ini bertujuan untuk menolak bala dan membuat kota Singkawang agar selalu aman dan tentram. Diawali dengan memasukan roh kedalam replika naga, naga yang telah dimasuki roh akan diarak dalam pawai festival hingga lapangan wihara.
Saat sampai dilapangan wihara, naga ini akan dibakar pembakaran naga ini menandakan segala rangkaian perayaan tahun baru Imlek telah selesai.
Itulah 3 keunikan perayaan tahun baru Imlek di kots Singkawang. Sayangnya dikarenakan adanya pandemi covid 19, festival perayaan Imlek di kota singkawang ditiadakan, namun kota ini masih tetap menghiasi jalanan untuk menyambut hari raya Imlek.