Beraktifitas kembali seperti sebelum pandemi Covid-19 menjadi impian seluruh orang di dunia. Para peneliti berusaha menemukan vaksin atau obat dari virus berbahaya ini. Namun beberapa hari yang lalu, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan kalung antivirus Corona berbahan dasar eucalyptus yang diluncurkan oleh Kementrian Pertanian (Kementan). Kalung itu diklaim bisa membunuh corona.
Produk ini sudah diluncurkan sejak Mei 2020 lalu. Beberapa Produk eucalyptus telah mengantongi izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) diantaranya; produk roll-on, minyak, dan inhaler. Tetapi, banyak pihak yang meragukan kalung anti virus tersebut.
Kepala Badan Litbang Pertanian Kementan Fadjry Djufry mengatakan, eucalyptus sudah dilakukan uji efektivitas secara laboratorium dan secara ilmiah.
“Ini bukan obat oral, ini bukan vaksin, tapi kita sudah lakukan uji efektivitas, secara laboratorium secara ilmiah kita bisa buktikan, paling tidak ini bagian dari upaya kita, minyak eucalyptus ini juga sudah turun menurun digunakan orang dan sampai sekarang tidak ada masalah, sudah puluhan tahun lalu orang mengenal eucalyptus atau minyak kayu putih, meskipun berbeda sebenarnya, tetapi masih satu famili hanya beda genus di taksonomi,” katanya.
Berita baik ini tentu membuat banyak orang berharap agar pandemi segera berakhir. Meski eucalyptus bukan obat penawar dari Covid-19, namun ada harapan untuk mengurangi resiko terjangkit virus Covid-19.
Fajar Ibrahim