Unsur Penting dalam Penerapan ‘New Normal’: Tetap Menjalankan Protokol Kesehatan

Ilustrasi

‎‘New Normal’ baru-baru ini menjadi salah satu opsi saat ini untuk memutus mata rantai penularan virus corona penyebab Covid-19. Dalam penerapan ‘New Normal’, penerapan protokol kesehatan harus tetap dilakukan demi mencegah Covid-19.

Tirta Mandira Hudhi, seorang dokter sekaligus seorang influencer, menghimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19 dalam penerapan ‘new normal’ ini.

“New normal’ ini yang penting satu hal, menerapkan protokol kesehatan,” kata Tirta dalam konferensi pers bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu (27/5).
Sejak Covid-19 mulai merebak ke beberapa negara lain setelah China, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah berkali-kali menghimbau masyarakat untuk menerapkan protokol gaya hidup sehat. Protokol ini bertujuan untuk mencegah penularan Covid-19.

Pemerintah Indonesia sendiri mengatakan bahwa protokol kesehatan yang harus dijalankan masyarakat adalah dengan menggalakkan pola hidup sehat dan bersih.

Masyarakat diminta untuk rajin mencuci tangan dengan sabun dan air, menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, tidak menyentuh wajah saat tangan dirasa kotor, menghindari kerumunan, serta menjaga jarak fisik atau physical distancing.

Selain itu, masyarakat juga dihimbau untuk menjaga pola makan dan memperhatikan kecukupan nutrisi yang dibutuhkan. Demi menjaga daya tahan tubuh, tidur teratur dalam waktu yang cukup juga perlu. Orang dewasa dianjurkan untuk tidur selama 7-8 jam setiap malam.

Virus corona tak akan bisa hilang di masyarakat. Beradaptasi dengan ‘new normal’ dijadikan sebagai jalan keluar untuk memutus mata rantai penularan infeksi virus corona.

“Covid-19 tidak bisa hilang total, hanya bisa dikontrol. Layaknya TBC dan malaria, dia [Covid-19] hanya bisa dikontrol sampai titik minimal,” ujar Tirta.
Istilah ‘new normal’ belakangan kerap dibicarakan banyak pihak. ‘New Normal’ adalah gaya hidup baru untuk masyarakat untuk ‘berdamai’ dengan keberadaan virus SARS-CoV-2 di masyarakat.

Saat ini, adaptasi masyarakat untuk menjalani hidup ‘new normal’ sangat dibutuhkan demi memutus mata rantai infeksi virus corona.

Tirta juga mengatakan masyarakat harus bisa menerima keberadaan virus corona penyebab Covid-19. “Paling penting, [masyarakat bisa] menerima [virus corona], bukan bersalaman dengan Covid-19,” kata Tirta.

Adaptasi ‘new normal’ sendiri bisa diterapkan pada berbagai sendi kehidupan masyarakat. Pada restoran, misalnya, Tirta mencontohkan. Ia mengatakan Restoran bisa memberikan sekat plastik untuk menjaga jarak fisik bagi pelanggan yang ingin menghabiskan waktu untuk bertegur sapa sambil makan bersama.

 

WRITER:  Hafizalfandi

Rekomendasi