Bicara soal belajar rasanya udah ngga asing lagi ya. Dari mulai usia lima tahun kita sudah belajar di taman kanak-kanak. Lalu dilanjutkan dengan Sekolah Dasar selama enam tahun. Ternyata tidak cukup sampai di sana saja, kita juga harus meneruskan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama hingga Sekolah Menengah Akhir. Untuk semua pendidikan tersebut saja kita sudah menghabiskan waktu kurang lebih 12 tahun hanya untuk belajar. Bahkan, setelah itu kita diberikan kesempatan untuk lanjut ke Tingkat Perguruan Tinggi.
Sudah bertahun-tahun kita belajar banyak hal. Dengan beragam metode, bersama banyak guru yang ahli di bidangnya, dan dengan banyak support system juga. Namun pertanyaannya, apakah kita sudah menerapkan prinsip belajar yang efektif? Karena tidak dapat dipungkiri bahwa kita sering belajar hanya untuk sekadar bisa lulus ujian. Bukan untuk memahami secara utuh. Tidak jarang kita menggunakan Sistem Kebut Semalam untuk mempersiapkan diri sebelum ujian dengan beragam alasan. Mulai dari tidak ada waktu, tidak sempat, tidak mengerti, atau merasa jenuh dan bosan.
Padahal semua itu bisa disiasati jika kita mengetahu bagaimana cara belajar yang efektif. Sebab tidak ada metode belajar yang salah atau benar. Yang ada apakah cara belajar kita sudah efektif atau belum. Oleh karena itu, ada beberapa konsep yang bisa Treatpeople terapkan agar bisa belajar secara efektif. Pertama, Retrieval. Yaps! Konsep ini seperti memaksa otak kita untuk bisa mengingat kembali apa saja ilmu atau informasi yang sudah kita ketahui. Karena dengan memaksa ini akan membuat otak kita bekerja lebih keras untuk memanggil ingatan meski dengan cara yang berbeda-beda.
Kedua, yaitu Spacing. Kata jeda ini ternyata sangat dibutuhkan untuk kita dalam belajar. SKS atau Sistem Kebut Semalam sebenarnya tidaklah efektif untuk bisa mempertahankan ingatan materi pelajaran dalam jangka waktu yang lama. Karena otak kita akan merasa kewalahan, ibaratnya menampung ribuan batu besar dalam sekejap. Hal ini dikarenakan kita tidak bisa untuk fokus dan menerima semua hal dalam satu waktu saja. Beda halnya jika kita mengangsur atau menyicilnya secara rutin dan perlahan.
Selanjutnya yaitu Interleaving. Hal ini dapat kita ibaratkan seperti memotret gambar dari berbagai sudut pandang. Maka dengan begitu, kita akan dapat melihat dan berpikir lebih keras kaitan atau hubungan antara satu dengan yang lainnya. Dengan menggabungkan atau menghubungkan satu materi dengan yang lainnya untuk mencari korelasi atau pun perbedaan, akan membuat kita bisa lebih memahami materi tersebut.
Selain itu, kita juga bisa menggunakan jembatan keledai untuk membuat kita lebih ingat akan suatu materi. Sebab, sebelum membuat singkatan yang menarik atau kata yang menjadi kunci, tentulah kita harus memahami konsep dari materi tersebut terlebih dahulu. Dan yang terakhir, yang tidak kalah pentingnya yaitu mengajarkan kepada yang lain akan ilmu yang kita dapatkan tersebut. Hal ini akan membuat kita menjadi lebih ingat dan paham lagi. Sebab saat membagikannya, kita akan menggunakan bahasa atau cara kita sendiri dalam menjelaskan. Secara tidak langsung, kita kembali memaksa ingatan kita untuk memanggil memori jangka pendek tersebut hingga bisa menjadi memory jangka panjang.
Jadi, apakah kamu sudah menerapkan cara belajar yang efektif selama ini?
Salsabila Syafna Aulia