Jurusan Kuliah 4 Artis Indonesia yang Berbeda dari Profesi Saat Ini

TREAT – Empat artis Indonesia berikut ini memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda jauh dari karier mereka :

1. Neuroscience – Sherina Munaf

(Foto : Internet)

Penggemar film Petualangan Sherina pasti mengenal Sherina Munaf. Selain sebagai penyanyi dan penulis lagu, dia adalah mantan artis cilik terkenal pada era 2000-an.

Namun, di balik kesuksesannya di dunia hiburan, Sherina pernah menempuh pendidikan di University of Sydney, Australia dengan jurusan neuroscience. Neuroscience adalah ilmu yang mempelajari sistem saraf dan cara kerjanya pada otak manusia.

2. Kedokteran – Nycta Gina

(Foto : Internet)

Nycta Gina dikenal sebagai artis yang selalu berhasil menghibur warganet dengan konten lucunya. Karakternya sebagai Jeng Kelin dalam sitkom Extravaganza 2005 membuatnya semakin terkenal.

Meskipun dikenal sebagai artis komedi, Gina sebenarnya adalah lulusan kedokteran dari Universitas Trisakti. Namun, dia memutuskan untuk fokus di dunia hiburan dan meninggalkan profesi dokter.

3. Pendidikan Bahasa Indonesia – Kiky Saputri

(Foto : Internet)

Kiky Saputri, yang dikenal sebagai ‘ratu roasting’, sering kali me-roasting artis dan pejabat. Sebelum terkenal sebagai komedian, Kiky menempuh pendidikan di Universitas Negeri Jakarta dengan jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia dan pernah menjadi guru honorer.

Kini, karier Kiky di industri hiburan semakin bersinar. Dia adalah salah satu bintang utama dalam acara komedi ‘Lapor, Pak!’, beradu akting dengan Surya Insomnia, Andre Taulany, Andika Pratama, dan Hesti Purwadinata.

4. Hukum – Mikha Tambayong

(Foto : Internet)

Mikha Tambayong, artis keturunan Manado-Ambon, sukses berkiprah di perfilman Indonesia dalam berbagai genre. Beberapa filmnya antara lain Bismillah Kunikahi Suamimu dan Teluh Darah.

Selain berakting, Mikha juga memiliki talenta bernyanyi. Dia memiliki beberapa lagu hasil kolaborasi dengan Rizky Febian.

Mikha, istri Deva Mahenra, pernah menempuh pendidikan sarjana hukum di Universitas Pelita Harapan dan melanjutkan pendidikan magisternya di Harvard University melalui program International Executive Master of Management UPH.

Meskipun latar belakang pendidikan mereka berbeda jauh dari karier saat ini, tidak ada ilmu yang sia-sia. Mereka membuktikan bahwa banyak cara untuk memanfaatkan dan menyalurkan ilmu yang dimiliki!

Rekomendasi