TREAT – Film Raya and the Last Dragon merupakan sebuah animasi bergenre aksi, petualangan, dan fantasi yang diproduksi oleh sineas Amerika Serikat. Berada di bawah naungan rumah produksi Walt Disney Pictures dan Walt Disney Animation Studios, film ini merupakan film ke-59 yang diproduksi oleh Walt Disney.
Film Raya and the Last Dragon ditulis oleh Qui Nguyen dan Adele Lim, dan diarahkan sutradara Don Hall bersama dengan Carlos Lopez Estrada. Hall dan Estrada dibantu Paul Briggs dan John Ripa yang memegang posisi asisten suradara. Sementara itu untuk posisi produser dipegang oleh Osnat Shurer dan Peter Del Vecho dan komposernya adalah James Newton yang sebelumnya merupakan komposer film The Hunger Games dan maleficent. Dilihat dari deretan kru film tersebut, tentu nama-nama mereka sudah tidak asing lagi di industri perfilman Hollywood. Terlebih James Newton Howard sebelumnya sudah 8 kali masuk nominasi Academy Awards.
Film ini diisi oleh banyak artis terkenal seperti Kelly Marie Tran sebagai Raya, Awkwafina sebagai Sisu, Izaac Wang sebagai Boun, Gemma Chan sebagai Namaari, Daniel Dae Kim sebagai Chief Benja, Benedict Wong sebagai Tong, Sandra Oh sebagai Virana, Thalia Tran sebagai Little Noi, Lucille Soong sebagai Dang Hu, dan Alan Tudyk sebagai Tuk Tuk.
Film Raya and The Last Dragon berlatar tempat di dunia fantasi yang bernama Kumandra. Saat itu manusia dan naga hidup secara harmonis. Suatu hari datanglah Druun, wabah yang lahir dari perselisihan manusia menyerang Kumandra dan mengubah semua makhluk menjadi batu. Naga terakhir sisu yang selamat dari Druun, memusatkan semua sihirnya menjadi permata untuk memusnahkan para Druun. Berkat sihir naga Sisu semua orang yang berubah menjadi batu kembali hidup, kecuali para naga. Sejak saat itu, naga Sisu menghilang dan hanya menyisakan permata sihirnya. Manusia yang takut akan kemunculan kembali Druun, saling berebut untuk memiliki permata sihir tersebut yang mengakibatkan Kumandra terpecah menjadi lima suku yaitu Taring, Hati, Cakar, Tulang dan Ekor.
Cerita berawal 500 tahun kemudian, ketika Benja Kepala Suku Hati, mengundang semua suku untuk mengajak berdamai dan membangun kembali Kumandra. Di tengah acara Suku Taring berkhianat dan berniat mencuri permata sihir Sisu yang dijaga oleh Suku Hati. Hal ini menyulut perebutan permata sihir di antara kelima suku yang mengakibatkan permata tersebut pecah menjadi lima bagian. Terpecahnya permata sihir Sisu membangkitkan kembali Druun dan mengubah semua orang menjadi batu termasuk Benja, ayah Raya. Peristiwa tersebut membuat Raya dan Tuk tuk mencari naga Sisu untuk menyelamatkan ayahnya yang telah berubah menjadi batu. Beberapa tahun pencarian, sampailah Raya di ujung sungai terakhir. Di sana ia berhasil menemukan Sisu, dan memintanya untuk membuatkan permata sihir yang sama agar dapat memusnahkan Druun. Sayangnya Sisu tidak dapat membuat permata yang sama, karena permata sihir itu adalah kumpulan sihir dari keempat saudara naganya yang masih menjadi batu. Jalan satu-satunya yang dapat mereka tempuh adalah mengumpulkan keempat pecahan permata sihir yang disimpan oleh keempat Suku. Bersama Sisu, Raya dan Tuk tuk memulai perjalanan mengumpulkan pecahan permata sihir. Dalam perjalanan mereka dikejar oleh pasukan Namaari, dari Suku Taring dan bertemu dengan Boun, Tong serta Bayi Noi yang membantu mereka menyelesaikan misi itu. Akankah Raya dan Sisu berhasil mengumpulkan pecahan permata dan menyelamatkan Kumandra dari Druun?