TREAT – Curhat atau curahan hati merupakan kebutuhan seseorang untuk menceritakan tentang sesuatu kepada orang yang dipercaya, biasanya berupa keluh kesah atau berita bahagia. misalnya terkait percintaan, pekerjaan, pertemanan, keluarga, dan lain sebagainya. Sayangnya, tempat curhat yang cocok dengan kita terkadang sulit ditemukan.
Terkadang sebab dari tidak mendapatkannya tempat curhat yang tepat tersebut tidak selalu berasal dari orang lain, namun ada kemungkinan bahwa kitalah yang perlu lebih paham.
Tidak semua orang dapat memahami apa yang kita curhatkan, mereka mau dan bisa menjadi pendengar tapi belum tentu bisa memberikan jawaban atau solusi dari setiap apa yang kita curhatkan. Curhat dengan orang yang tidak tepat biasanya hanya membuat permasalahan menjadi lebih besar karena tanpa kita sadari, kita menjadi terlalu peduli dan membesarkan masalah tersebut.
Contoh, kita sakit hati karena komentar buruk dari seseorang tentang diri kita. Seharusnya yang kita lakukan adalah intropeksi diri, tetapi kita malah berkeluh kesah tentang komentar tersebut kepada satu atau dua orang yang tidak bisa memahami kondisi kita. Hal itu membuat kita menjadi lebih sering bercerita tentang komentar tersebut untuk mendapatkan jawaban yang paling cocok menurut kita.
Pahami konsepnya, setiap permasalahan atau rahasia yang telah diceritakan tidak akan benar-benar menjadi rahasia lagi. Ketika cerita kita sudah sampai ke pikiran orang lain, maka cerita itu sudah bukan milik kita saja, tapi juga menjadi milik dia dan kita. Begitupun dia, sebebas yang dia inginkan untuk mengungkapkan cerita yang sama kepada yang lainnya. Terkadang curhat yang kita pikir hanya untuk melegakan perasaan saja mungkin justru hanya kitalah lebih paham dengan solusinya. Karena disaat itu, kita sudah jauh merasakan permasalahan, sedangkan orang lain hanya sebagai pendengar.
Kepercayaan bagi sebagian orang adalah salah satu sifat yang mudah dibangun dan mudah runtuh atau sulit dibangun tapi tetap mudah runtuh. Terkadang orang-orang tidak curhat dengan manusia, ada beberapa alasan yang muncul menjadi penyebabnya, namun bukan berarti mereka tidak curhat. Orang-orang seperti ini lebih bijak untuk meletakkan masalahnya kepada apa atau siapa saat tidak seorangpun mampu memberi jawaban atau solusi sedangkan diri kita pun merasa tak mampu menanggung beban itu sendirian.
Mereka umumnya hanya curhat kepada Rabbnya (red, Tuhannya). Bagi seorang muslim curhat diatas sajadah setelah melakukan ibadah sholat adalah sesi curhat paling romantis. Berbisik pada bumi namun terdengar hingga ke langit. Banyak muslim saat kondisi ini, dapat mencurahkan keluh kesahnya hingga menangis sesenggukan, perilaku curhat yang tidak bisa dilakukan jika curhat dengan manusia. Muslim lainnya bahkan setelah melakukan ritual curhat tersebut, mereka mencari jawaban doanya lewat kitab suci, Al-Qur’an Al-Karim. Sebagaimana kitab suci adalah pedoman untuk kehidupan umat beragama. Jawaban setiap permasalahan akan muncul sembari kita memahami ayat per ayat yang kita baca.
Jadi, apakah kamu sudah menemukan tempat curhat yang tepat?