
TREAT – Harga beras di Sumatra Barat menjadi sorotan pada 20 September 2024. Menurut data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), SUMBAR mencatatkan harga beras yang masuk tiga besar termahal di Indonesia setelah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Harga beras kualitas medium II di Provinsi ini mencapai Rp. 17.650. Kondisi ini tentunya mempengaruhi daya beli masyarakat setempat yang semakin tertekan.
Beras medium di Sumatra Barat memiliki harga yang jauh di atas rata-rata nasional beras kualitas medium II yaitu Rp. 15.350. Hal ini memicu kekhawatiran, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Sebagai perbandingan, beberapa provinsi lain di Pulau Sumatera seperti Aceh dan Sumatera Utara memiliki harga beras yang lebih rendah berkisar di Rp. 13.000, namun Sumatra Barat tetap berada di posisi atas.
Harga beras di Indonesia dinilai mengalami peningkatan dibandingkan negara-negara lain. Salah satu faktor yang mempengaruhi hal ini adalah biaya produksi beras yang semakin tinggi di dalam negeri. Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Pangan Nasional, Rachmi Widiriani menyatakan bahwa biaya produksi beras dalam negeri memang mengalami peningkatan. Menurutnya, hal ini penting untuk memastikan bahwa petani memperoleh keuntungan yang layak dari hasil pertanian mereka. Harga gabah yang diterima oleh petani bahkan telah melebihi Harga Pembelian Pemerintah (HPP), memberikan keuntungan bagi mereka.
Selain biaya produksi yang tinggi faktor cuaca yang ekstrem serta distribusi yang terhambat menjadi penyebab utama kenaikan harga. Kelangkaan pupuk juga menjadi tantangan bagi petani dalam meningkatkan kualitas tanaman padi sehingga hasil panen cenderung rendah. Selain itu, permintaan yang meningkat saat panen tidak seimbang dengan pasokan yang tersedia. Hal ini membuat harga beras terus melonjak di berbagai pasar tradisional.
Kebijakan pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga menjadi tantangan besar. Meskipun telah melakukan berbagai upaya, dampak kenaikan harga ini masih mempengaruhi daya beli masyarakat. Perlu solusi cepat dan efektif untuk menekan lonjakan harga ini.
Masyarakat berharap pemerintah pusat dapat segera melakukan intervensi. Berbagai subsidi dan bantuan bisa diberikan untuk meringankan beban ekonomi. Terutama bagi keluarga yang sangat bergantung pada beras sebagai bahan pokok utama.