
TREAT – Sebuah platform musik Joox melihat adanya perkembangan yang pesat pada industri musik Indonesia. Hal tersebut ditandai dengan perubahan preferensi musik pengguna.
Head of Joox Indonesia, Peter May, mengatakan penggunanya semakin menyukai musik Indonesia seiring dengan meningkatnya kebanggaan masyarakat pada karya musisi dalam negeri. Terbukti, total konsumsi lagu Indonesia meroket 300 persen dibandingkan tahun pertama Joox di Indonesia.
Peter mengatakan, “Joox juga mencatat porsi musik Indonesia yang semakin mendominasi jajaran top chart dari tahun ke tahun. Di 2020 ini, lagu Indonesia menduduki 80 persen top chart Joox, empat kali lipat dari 2016.”
Saat ini musik dangdut juga semakin diapresiasi oleh seluruh kalangan masyarakat dari segala usia. Hal ini ditandai dengan kenaikan konsumsi hingga tiga kali lipat dari tahun sebelumnya.
Sejak 2019, Joox kuga melihat perkembangan signifikan dari musisi-musisi indie. Perkembangan tersebut, menurut Peter, memotivasi Joox untuk menjadi tuan rumah musik di Indonesia yang menghadirkan beragam jenis musik sesuai selera masyarakat.
“Tentunya itu dapat dinikmati dengan berbagai cara melalui fitur-fitur interaktif, lebih dari sekadar mendengarkan musik,” ucap Peter.
Pemerhati musik, Wendi Putranto, mengatakan belakangan ini, platform streaming musik sangat digemari masyarakat. Platform tersebut dirasa dapat memudahkan penggemar musik dalam menemukan dan mendengarkan lagu yang sesuai dengan selera mereka.
Platform ini pun diandalkan para musisi dalam mengenalkan karya mereka karena adanya pemanfaatan teknologi machine learning yang mampu merekomendasikan musik mereka kepada audiens yang tepat. Beragam fitur interaktif yang ditawarkan juga memungkinkan musisi berinteraksi dengan pendengar di mana pun mereka berada.
Menurut Wendi, hal ini dapat mendorong perkembangan musik Tanah Air. Dalam lima tahun belakangan, ia melihat banyak musisi baru Indonesia yang melahirkan karya berkualitas dengan genre musik yang semakin beragam.
“Di Joox ada 30 juta koleksi lagu, itu sih seumur hidup juga nggak akan habis didengarkan,” tutur Wendi.